Senin, 12 Juni 2017

Pengertian Puisi

PENGERTIAN PUISI
Dosen Pengampu :
Dr. M. Shoim Anwar M.Pd





Oleh :
2016-B/ Kelompok 7
1. Heronimus Puji Santoso               (165200018)
2. Alfi Nur Dina                                (165200043)
3. Sri Wulan P                                   (165200079)
4 Fheren Noven Isnaini                    (165200088)

UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
2017


Teori Struktur Puisi
            Puisi sebagai salah sebuah karya seni sastra dapat dikaji dari berbagai macam aspeknya. Puisi dapat dikaji struktur dan unsur-unsurnya, mengingat bahwa puisi itu adalah struktur yang tersusun dari bermacam-macam unsur dan sarana-sarana kepuitisan. Begitu juga, puisi dapat dikaji dari sudut kesejarahannya, mengingat bahwa sepanjang sejarahnya, dari waktu ke waktu puisi selalu ditulis dan selalu dibaca orang. Shahnon Ahmad (1978: 3) mengumpulkan definisi-definisi puisi yang dikemukakan oleh penyair romantic Inggris. Menurut Samuel Taylor Coleridge mengemukakan puisi itu adalah kata-kata yang terindah dalam susunan yang terindah. Menurut Carlyle, puisi merupakan pemikiran yang bersifat musikal. Menurut Wordsworth, puisi adalah pernyataan perasaan yang imajinatif, yaitu perasaan yang direkakan atau diangankan. Adapun pendapat dari Auden, puisi itu lebih merupakan pernyataan perasaan yang bercampur-baur, sedangkan menurut Dunton berpendapat bahwa sebenarnya puisi itu merupakan pemikiran manusia secara konkret dan artistik dalam bahasa emosional serta berirama.
Jadi, puisi itu mengekspresikan pemikiran yang membangkitkan perasaan, yang merangsang imajinasi pancaindra dalam susunan yang berirama. Semua itu merupakan sesuatu yang penting, yang direkam dan diekspresikan, dinyatakan dengan menarik dan memberi kesan. Puisi itu merupakan rekaman dan interpretasi pengalaman manusia yang penting, digubah dalam wujud yang paling berkesan.
Selain pengertian puisi, kalian juga perlu memahami struktur puisi. Adapun struktur puisi dibagi menjadi dua:
a)      Struktur Fisik
1.      Diksi, yaitu pemilihan kata yang dilakukan oleh penyair dalam puisinya.
2.      Imaji, yaitu kata atau susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan pengalaman indrawi, seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan.
3.      Kata konkret, yaitu kata yang dapat ditangkap dengan indra yang memungkinkan munculnya imaji.
4.      Gaya bahasa (bahasa figurative), yaitu penggunaan bahasa yang dapat menghidupkan/meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu.
5.      Rima/irama, yaitu persamaan bunyi pada puisi, baik diawal, tengah, dan akhir baris puisi.

b)Struktur Batin
1.      Tema/makna: media puisi adalah bahasa. Tataran bahasa adalah hubungan tanda dengan makna, maka puisi harus bermakna, baik makna tiap kata, baris, bait, maupun makna keseluruhan.
2.      Rasa, yaitu sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya.
3.      Nada, yaitu sikap penyair terhadap pembacanya. Nada juga berhubungan dengan tema dan rasa. Penyair dapat menyampaikan tema dengan nada menggurui, mendikte, bekerja sama dengan pembaca untuk memecahkan masalah, menyerahkan masalah begitu saja kepada pembaca, dengan nada sombong, menganggap bodoh dan rendah pembaca.
4.      Amanat/tujuan/maksud, yaitu pesan yang ingin disampaikan penyair kepada pembaca.


DAFTAR PUSTAKA
Pradopo, Rachmat Djoko. 2014. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Rosana, Dewi dan Gunawan Budi Santoso. 2015. Bahasa Indonesia. Sidoarjo:  Masmedia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar